1. Perusahaan yang mengacu pada IFRS
    • Unilever

Unilever mengadopsi International Financial Reporting Standards ( IFRS ) yang berlaku sejak 1 Januari 2005. Ini termasuk penerapan awal IAS 19 (revisi 2004) tentang imbalan kerja . Tanggal transisi Unilever adalah 1 Januari 2004 karena tanggal itu adalah tanggal awal periode paling awal yang akan menyajikan informasi komparatif penuh di bawah IFRS. Dalam Laporan Tahunan  tahun 2005 Laporan keuangan interim ini telah disusun sesuai dengan IAS 34 . Informasi keuangan disusun berdasarkan harga perolehan kecuali yang terkait dengan penilaian kembali aset biologis , aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai ‘ tersedia untuk dijual ‘ dan ‘ pada nilai wajar melalui laporan laba rugi ‘ , dan derivatif .

IFRS diterapkan sepenuhnya secara retrospektif , yang berarti bahwa neraca pembukaan 1 Januari 2004 disajikan kembali seolah-olah kebijakan akuntansi yang sudah berlaku . Ada pengecualian terbatas tertentu untuk persyaratan ini yaitu: Rekonsiliasi dari GAAP ke IFRS dari neraca per 26 Juni 2004 dan laporan laba rugi untuk kuartal dan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal tersebut.

Dari 1 Januari 2005 Unilever menerapkan perubahan tambahan berikut dalam kebijakan akuntansi . Perubahan ini diterapkan secara prospektif mulai 1 Januari 2005. Sejak 1 Januari 2005 Unilever telah menerapkan IAS 32 dan IAS 39. Berdasarkan IAS 32, Unilever harus menyajikan modal saham preferensi NV sebagai kewajiban dan bukan sebagai bagian dari ekuitas. Semua dividen yang dibayarkan pada saham preferen ini diakui dalam laporan laba rugi sebagai beban bunga. Nilai tercatat dari modal saham preferensial NV pada tanggal 1 Januari 2005 adalah € 1 502000000.

IAS 39 mensyaratkan aset keuangan non-derivatif yang akan diadakan pada nilai wajar dengan gerakan-gerakan yang belum direalisasi dalam nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas. Kewajiban keuangan non derivatif terus diukur pada biaya perolehan diamortisasi, kecuali merupakan bagian dari nilai lindung hubungan akuntansi adil ketika mereka diukur pada biaya perolehan diamortisasi ditambah nilai wajar dari risiko lindung nilai.

 

  • STMicroelectronics – Netherland

STMicroelectronics Netherland telah mengadopsi IFRS pada awal tahun 2007 terutama IFRS no 8 yaitu tentang standar beroperasi segmentasi perusahaan. Dan mulai efektif untuk periode tahunan dimulai pada atau setelah 1 januari 2009. IFRS no 8 menggantikan standar akuntansi internasional (IAS) no 14, Dalam IFRS no 8 menyebutkan bahwa digunakannya pendekatan manajemen untuk melaporkan kinerja keuangan segmen. Pengadopsian IFRS no 8 sangat berdampak dalam hal format dan luasnya pengungkapan laporan keuangan konsolidasi segmen yang disajikan Stmicroelectronics.

 

  • Repsol oil & Shell oil

Meskipun selama 2005 IASB berlanjut proyek penelitian ke dalam akuntansi oleh industri ekstraktif, terjadi isu-isu yang dirilis pada tahun 2000 oleh mantan Komite standar Akuntansi internasional, terkait standar industri minyak dan gas. Banyak perusahaan sektor minyak dan gas awal mengadopsi IFRS 6 tentang eksplorasi dan evaluasi sumber daya Mineral yang diterbitkan pada akhir tahun 2004 sebagai langkah untuk memungkinkan perusahaan untuk membawa maju biaya eksplorasi yang sebaliknya akan tidak memenuhi kriteria untuk kapitalisasi berdasarkan IAS 16 properti, tanaman dan peralatan atau aset berwujud dalam IAS 38.

 

  1. Negara yang mengacu pada IFRS
    • Inggris;   IFRS yang berlaku adalah yang diadopsi oleh EU (European Union), dan telah dipersyaratkan penerapannya untuk laporan keuangan konsolidasian. Sistem Hukum yang dianut Inggris adalah Hukum Umum.

 

    • Perancis; IFRS yang berlaku adalah yang diadopsi oleh EU (European Union, penulis), dan telah dipersyaratkan penerapannya untuk laporan keuangan konsolidasian. Sistem Hukum yang dianut Perancis adalah Hukum Kode.

 

    • Jerman;   IFRS yang berlaku adalah yang diadopsi oleh EU (European Union), dan telah dipersyaratkan penerapannya untuk laporan keuangan konsolidasian. Sistem Hukum yang dianut Jerman adalah Hukum Kode.

 

  1. Alasan yang dapat digunakan untuk menjelaskan Hukum Umum dan Hukum Kode

Hukum Umum :

Sistem hukum ini mulai dipakai saat Kerajaan Britania Raya dibangun dan dikelola, lalu membentuk sebuah dasar yurisprudensi di negara-negara persemakmuran tersebut. Sistem hukum yang digunakan adalah sistem hukum Anglo Saxon yang sering disebut juga dengan Common Law atau Unwritten Law.

Sumber-sumber hukum terdiri dari putusan-putusan hakim, kebiasaan-kebiasaan, serta peraturan-peraturan tertulis undang-undang dan peraturan administrasi negara, walaupun banyak landasan bagi terbentuknya kebiasaan dan peraturan tertulis akan tetapi kebanyakan itu berasal dari putusan-putusan dalam pengadilan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sumber hukum utamanya adaalah putusan-putusan hakim terdahulu (yurisprudensi).

Esensi hukum umum Inggris adalah bahwa hukum ini dibuat oleh hakim yang duduk di pengadilan dengan menerapkan logika dan pengetahuan mereka tentang sistem hukum terdahulu (stare decisis). Sebuah keputusan di Mahkamah Agung di Inggris, House of Lords bersifat terikat pada hirarki pengadilan-pengadilan di bawahnya dan pengadilan-pengadilan harus mengikuti keputusan ini.

Suatu contoh, tidak ada yang membuat statuta (undang-undang) bahwa pembunuhan itu ilegal, karena pembunuhan merupakan kejahatan hukum umum jadi walaupun pada UU Parlemen Inggris tidak tertulis bahwa pembunuhan itu ilegal, pembunuhan tetap ilegal dengan mengacu kepada kebijakan konstitusional Pengadilan dan kasus-kasus terdahulu berkaitan dengan pembunuhan. Hukum umum dapat di ubah dan di cabut oleh parlemen, contohnya adalah pada peraturan hukuman untuk pembunuh. Zaman dahulu pembunuh di hukum mati, tapi sekarang pembunuh mendapatkan kurungan seumur hidup.

Di sistem hukum Inggris juga terdapat sistem Juri. Menurut sistem ini dalam suatu persidangan perkara pidana para Juri-lah yang menentukan apakah terdakwa atau tertuduh itu bersalah (guilty) atau tidak bersalah (not guilty) setelah pemeriksaan selesai. Jika Juri menentukan bersalah barulah Hakim (biasanya tunggal) berperan menentukan berat ringannya pidana atau jenis pidananya. Bila Juri menentukan tidak bersalah maka Hakim membebaskan terdakwa (tertuduh).

Hukum tertua dalam sistem hukum Inggris adalah Statuta Marlborough yang dibuat pada tahun 1267. 3 bagian dari Magna Carta adalah sebuah perkembangan penting dalam sistem hukum Inggris sebenarnya sudah disahkan pada tahun 1215, hanya saja disahkan kembali pada tahun 1295, karena para pembuat memutuskan untuk merubah ulang isi Magna Carta. Kebanyakan negara-negara persemakmuran mewarisi tradisional common law, dari sistem hukum Inggris atau Britania Raya.

 

Hukum Kode :

Hukum kode terlahir Pada tahun 1800 oleh Napoleon I menunjukkan sebuah Komisi yang terdiri dari 4 orang untuk melakukan tugas mengkopilasi The Napoleonic Code (Kode Napoleon). Upaya mereka bersama dengan orang-orang dari JJ. Cambaceres, berperan dalam penyusunan draft akhir. Kode Napoleon yang berasimilasi sebagai Hukum Privat Prancis, yang merupakan Hukum yang mengatur transaksi-transaksi dan hubungan-hubungan antara Induvidu. Hukum yang dianggap oleh beberapa ahli sebagai bentuk modern pertama untuk Hukum Romawi, saat ini berlaku di Prancis dengan atau dalam bentuk yang telah disesuaikan.

Dan sistem hukum kode tersebut digunakan dalam perang dunia I atas pendudukan Napoleon di wilayah dataran dataran eropa seperti Jerman, Belanda, Spanyol, Italy dan teruskan dalam masa penjajahan bangsa barat ke asia termasuk Kolonial Belanda yang melakukan penjajahan di Indonesia dengan tetap membawa sistem hukum kode dari itu beberapa negara sampai sekarang menganut sistem hukum kode termasuk Indonesia.

 

Referensi

http://wahyusaputro88.blogspot.com/2014/04/negara-dan-perusahaan-yang-mengacu-pada_21.html

 

 

 

IFAC & IASB

Posted: March 22, 2014 in Uncategorized

IFAC

            IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan pada tahun 1977, misi IFAC adalah “untuk mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi kepentingan umum”

            Majelis IFAC yang bertemu 2,5 tahun, memiliki seorang perwakilan dari setiap organisasi anggota IFAC. Majelis ini memiliki suatu dewan, yang terdiri dari para individu yang berasal dari 18 negara yang dipilih untuk masa 2,5 tahun. Dewan ini, yang bertemu setiap 2x setahunnya, menetapkan kebijakan IFAC dan mengawasi operasinya.

            IFAC (International Federation of Accountants) sendiri telah menetapkan beberapa standar diantaranya :

  • International Public Sector Accounting Standards Board (IPSASB) Mengatur Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional (IPSAS) untuk digunakan oleh sektor public.
  • International Auditing dan Jaminan Standar Board (IAASB) Mengatur Standar Internasional tentang Audit, Jaminan dan Layanan terkait Pertunangan
  • International Accounting Standards Board Pendidikan (IAESB) Mengembangkan Standar Pendidikan Internasional
  • International Etika Dewan Standar untuk Akuntan (IESBA) Mengembangkan Kode internasional Etik Akuntan Profesional
  • Bunga Badan Pengawasan Umum (PIOB) Mengawasi kegiatan penetapan standar IFAC itu, Terutama dengan Menghormati audit, assurance, etika, dan kemandirian. The PIOB Juga Mengawasi kegiatan kepatuhan IFAC itu, juga IFAC mendukung IASB  ( The International Accounting Standards Board) dengan menghormati menetapkan standar akuntansi.

IASB

            Badan Standar Akuntansi Internasioanl (IASB), merupakan badan pembuat standar sektor swasta yang independen yang didirikan pada tahun 1973 oleh organisasi akuntansi profesional di sembilan negara dan direstrukturasi pada tahun 2001. IASB mewakili organisasi akuntansi dari sekitar 100 negara. Dengan sedemikian luasnya dasar dukungan ini, IASB merupakan kekuatan pendorong dalam penentuan standar akuntansi. Standar IASB sangat kompatibel dengan standar akuntansi yang berlaku di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan negara-negara lain yang menggunakan akuntansi Anglo Saxon.

            Standar Pelaporan Keuangan Internasional saat ini telah diterima secara luas di seluruh dunia. Sebagai contoh, standar-standar itu (1) digunakan oleh banyak negara sebagai dasar ketentuan akuntansi nasional; (2) digunakan sebagai acuan internasional di kebanyakan negara-negara industri utama dan negara-negara pasar berkembang yang membuat standarnya sendiri; (3) diterima oleh banyak bursa efek dan badan regulator yang memperbolehkan perusahaan asing atau domestik untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun menurut IFRS; dan (4) diakui oleh Komisi Eropa dan badan supranasional lainnya.

            IASB memiliki 15 anggota Dewan masing-masing dengan satu suara. Mereka dipilih sebagai sekelompok ahli dengan pengalaman standar penetapan, penyusunan dan menggunakan account, dan karya akademis. Pada januari 2009, Pembina Yayasan menyimpulkan bagian pertama dari konstitusi Riview ke dua, mengumumkan pembentukan Dewan Pengawas dan perluasan IASB untuk 16 anggota dan memberi pertimbangan yang lebih dengan komposisi geografis IASB.

 

Referensi :

http://jimmy-januar.blogspot.com/2011/04/akuntansi-internasional_5244.html

 

 

            

3 Bursa Efek Dunia

Posted: March 22, 2014 in Uncategorized

Berikut beberapa Bursa Efek DI Dunia yang akan saya bahas yaitu Bursa Efek Indonesia, Bursa Efek Amerika Serikat, dan Bursa Efek Inggris (London).

 1.      Bursa Efek Indonesia

            Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX))merupakan bursa hasil penggabungan dariBursa Efek Jakarta(BEJ) denganBursa Efek Surabaya(BES). Demi efektivitas operasional dan transaksi, Pemerintah memutuskanuntuk menggabung Bursa Efek Jakarta sebagaipasar sahamdengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif. Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007.

            BEI menggunakan sistem perdagangan bernama Jakarta Automated TradingSystem (JATS) sejak 22 Mei 1995, menggantikan sistem manual yang digunakansebelumnya. Sejak 2 Maret 2009 sistem JATS ini sendiri telah digantikan dengan sistem baru bernama JATS-NextG yang disediakanOMX. Pada dasarnya penyusunan laporan keuangan perusahaan dimaksudkansebagai alat bantu bagi manajemen (intern) untuk mengetahui kondisi keuangan sehinggadapat menentukan kebijakan keuangan secara tepat.Sedangkan bagi pihak luar (pemodal,maupun kreditur)laporan keuangan dapat dipakai sebagai alat untuk  pengambilan keputusan dalam melakukan investasi.

Jenis Laporan Keuangan

Laporan Keuangan yang lengkap terdiri dari atas 5 (lima) bagian, yaitu :

a)      Neraca

b)      Laporan Laba Rugi

c)      Laporan Arus Kas

d)     Laporan Perubahan Modal

e)      Catatan atas Laporan Keuangan.

Ketentuan Pelaporan Keuangan

            Penyajian laporan keuangan di pasar modal mengacu kepada peraturan Bapepam dan peraturan BEI,yaitu :

  1. Peraturan BAPEPAM nomor X.K.2. tentang kewajiban penyampaian laporankeuangan berkala.
  2. Peraturan BAPEPAM nomor VIII.G.7. tentang pedoman penyajian laporan keuangan
  3. Peraturan BAPEPAM nomor VIII.G.11. tentang tanggung jawab direksi atas laporankeuangan.
  4. Surat edaran BAPEPAM tentang pedoman penyajian dan pengungkapan laporankeuangan Emitan atau Peruasahaan Publik.
  5. Peraturan Pencatatan BEI nomor I-E tentang kewajiban Penyampaian informasi.

 2.      NASDAQ

            NASDAQ, aslinya sebuah singkatan untuk National Association of SecuritiesDealers Automated Quotations, adalah sebuah bursa sahamyang dioperasikan oleh National Association of Securities Dealers. Ketika memulai perdagangan pada 4 Februari 1971,NASDAQ merupakan bursa saham elektronik pertama di dunia.

Sejak 1999,ia adalah bursa saham terbesar di Amerika Serikat dengan lebih dari setengah jumlah perusahaan yang diperdagangkan di AS dicatat di sini. NASDAQ terdiri dari NASDAQ National Market dan NASDAQ SmallCap Market. Bursa utamanya terletak di Amerika Serikat, dengan cabang di Kanada danJepang. NASDAQ jug amempunyai asosiasi dengan bursa saham d iHong Kong dan Eropa. Pada 17 Juli 1995 NASDAQ ditutup pada level di atas 1.000 poin untuk  pertama kalinya. Puncaknya terjadi pada 10 Maret 2000,di mana indeks mencapai 5048,62 poin. NASDAQ ditutup dari 11 hingga 14 September 2001 akibat terjadinya Serangan Teroris 11 September 2001. Bursa NASDAQ dimiliki oleh NASDAQ  OMX Group,yang juga memiliki jaringan bursa efek OMX.

Ketentuan Pelaporan Keuangan

            Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh Badan Sektor Swasta (Badan Standar Akuntansi Keuangan, atau Financial Accounting Standards Board-FSAB), namun sebuah lembaga pemerintah (Komisi Pengawas Pasar Modal atau Securities Exchange Commission-SEC) juga memiliki kekuasaan untuk menerapakan standarnya sendiri. Hingga tahun 2002 Institut Amerika untuk Akuntan Publik bersertifikat, badan sektor swasta lainnya, menetapkan Standar Auditing. Pada tahun itu Badan Pengawas Akuntansi Perusahaan Publik didirikan dengan kekuasaan yang luas untuk mengatur audit dan auditor perusahaan publik.

            Perusahaan di AS dibentuk berdasarkan hukum negara bagian, bukan hukum federal. Setiap negara bagian memiliki hukum perusahaannya sendiri. Secara umum, hukum berisi ketentuan minimal atas pencatatan akuntansi dan penerbitan laporan keuangan secara periodik. Banyak hukum perusahaan ini yang tidak ditegakkan secara ketat, dan laporan yang diserahkan kepada badan-badan lokal seringkali tidak tersedia untuk publik. Karenanya, ketentuan pelaporan keuangan dan audit tahunan secara realitas hanya tedapat pada tingkat federal, seperti yang ditentukan oleh SEC. SEC memiliki kekuasaan atas perusahaan-perusahaan yang mencatatkan sahamnya pada bursa-bursa efek AS dan perusahaan yang sahamnya diperdagangkan over the counter. Perusahaan dengan kewajiban terbatas lainnya tidak menghadapi ketentuan wajib untuk pelaporan keuangan, sehingga menbuat Amerika Serikat terlihat tidak normal.

            Menurut Standar Internasional, Laporan keuangan yang seharusnya dibuat oleh perusahan di Amerika Serikat meliputi komponen, yaitu :

a)      Laporan manajemen

b)      Laporan auditor independen

c)      Laporan keuangan utama ( laporan laba rugi, lapooran arus kas, laporan laba komprehensif, dan laporan ekuitas pemegang saham )

d)     Diskusi manajemen dan analisis atau hasil operasi dan kondisi keuangan

e)      Pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling pentingterhadap lapopran keuangan

f)       Catatan atas laporan keuangan

g)      Perbandingan data keuangan tertentu selama lima atau sepuluh tahun

h)      Data kuartal terpilih

            Laporan keuangan konsolidasi  bersifat wajib dan laporan keuangan AS yang diterbitkan biasanya tidak memuat hanya laporan induk perusahaan saja. Aturan konsolidasi mengharuskan seluruh anak perusahaan yang dikendalikan (yaitu dengan kepemilikan yang melebihi 50% dari saham dengan hak suara) harus dikonsolidasikan secara penuh, walaupun operasi anak perusahaan tersebut tidak homogen. Laporan keuangan intern (kwartalan) diwajibkan untuk perusahaan yang sahamnya tercatat pada bursa efek utama. Laporan ini biasanya hanya berisi laporan keuangan ringkas yang tidak diaudit dan komentar manajemen secara singkat.

 3.      London Stock Exchange

            Bursa Saham London (bahasa Inggris: London Stock Exchange, LSE) adalah sebuah bursa saham yang terletak di London. Didirikan pada 1801, bursa ini merupakan salah satu bursa saham terbesar di dunia, dengan banyak pencatatan saham dari luar negeri dan juga perusahaan Britania Raya.

            Pada Juli 2004 Bursa Saham London pindah dari Threadneedle Street ke Paternoster Square, dekat dengan Katedral St. Paul, dan masih dalam “Square Mile” (sebutan untuk wilayah City of London). Resmi dibuka oleh Ratu Elizabeth II pada 27 Juli 2004.

Ketentuan Pelaporan Keuangan

            Sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah UU perusahaan dan profesi akuntansi. Standar akuntansi disahkan oleh CCAB yang kemudian diubah menjadi ASC, yang mengikat 6 badan akuntansi di Inggris, yang bertugas mengumumkan SSAPs.

            Pelaporan keuangan negara ini yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan nya meliputi : laporan direktur, lap. laba/ rugi, neraca, laporan arus kas, laporan total keuntungan dan kerugian yang diakui, catatan dan laporan audit. Pengukuran Akuntansi di negara ini, adalah :

a)      Metode akuisisi dan merger  (pooling of interest) diperbolehkan dalam penggabungan usaha.

b)      Asset dapat dinilai dengan biaya historis, nilai wajar maupun campuran keduanya.

c)      Leases dikapitalisasi, dan kewajiban lease dibukukan sebagai hutang.

d)     Persediaan dinilai sebesar yang lebih rendah antara harga pokok dengan FIFO atau average. Metode LIFO dilarang di Inggris.

e)      Mulai Januari 2005, semua perusahaan Inggris boleh menggunakan IFRS sebagai pengganti UK GAAP.

Referensi :

http://www.academia.edu/4464164/AKUNTANSI_INTERNASIONAL

http://id.wikipedia.org/wiki/Bursa_Efek_Indonesia

http://id.wikipedia.org/wiki/NASDAQ

http://id.wikipedia.org/wiki/Bursa_efek_London

 

 

Gambar Continue

Posted: November 23, 2013 in Uncategorized

Gambar

 

Gambar

 

 

Gambar

Resume Softskill

Posted: November 2, 2013 in Uncategorized

 

Resume Etika Dalam Auditing

 

            Etika dalam auditing adalah suatu prinsip untuk melakukan proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi untuk menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang dimaksud dengan kriteria-kriteria yang dilakukan oleh seseorang yang kompeten dan independen.

 

            Independensi sendiri berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh orang lain, tidak tergantung pada orang lain. Independensi dapat juga diartikan adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang obyektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya.

 

            Dalam melaksanakan proses audit, akuntan publik memperoleh kepercayaan dari klien dan para pemakai laporan keuangan untuk membuktikan kewajaran laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh klien. Oleh karena itu, dalam memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang diperiksa, auditor harus bersikap independen terhadap kepentingan klien, para pemakai laporan keuangan, maupun terhadap kepentingan akuntan publik itu sendiri.

 

            Penilaian masyarakat atas independensi auditor independen bukan pada diri auditor secara keseluruhan. Oleh karena itu, apabila seorang auditor independen atau suatu Kantor Akuntan Publik lalai atau gagal mempertahankan sikap independensinya, maka kemungkinan besar anggapan masyarakat bahwa semua akuntan publik tidak independen. Kecurigaan tersebut dapat berakibat berkurang atau hilangnya kredibilitas masyarakat terhadap jasa audit profesi auditor independen. Oleh karena itu, dalam menjalankan tugas auditnya, seorang auditor tidak hanya dituntut untuk memiliki keahlian saja, tetapi juga dituntut untuk bersikap independen. Walaupun seorang auditor mempunyai keahlian tinggi, tetapi dia tidak independen, maka pengguna laporan keuangan tidak yakin bahwa informasi yang disajikan itu kredibel.

 

            Independensi akuntan publik merupakan dasar utama kepercayaan masyarakat pada profesi akuntan publik dan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk menilai mutu jasa audit. Independensi akuntan publik mencakup empat aspek, yaitu :

 

1.      Independensi sikap mental

 

            Independensi sikap mental berarti adanya kejujuran di dalam diri akuntan dalam mempertimbangkan fakta-fakta dan adanya pertimbangan yang obyektif tidak memihak di dalam diri akuntan dalam menyatakan pendapatnya.

 

2.      Independensi penampilan.

 

            Independensi penampilan berarti adanya kesan masyarakat bahwa akuntan publik bertindak independen sehingga akuntan publik harus menghindari faktor-faktor yang dapat mengakibatkan masyarakat meragukan kebebasannya. Independensi penampilan berhubungan dengan persepsi masyarakat terhadap independensi akuntan publik.

 

3.      Independensi praktisi (practitioner independence)

 

            Selain independensi sikap mental dan independensi penampilan, Mautz mengemukakan bahwa independensi akuntan publik juga meliputi independensi praktisi (practitioner independence) dan independensi profesi (profession independence). Independensi praktisi berhubungan dengan kemampuan praktisi secara individual untuk mempertahankan sikap yang wajar atau tidak memihak dalam perencanaan program, pelaksanaan pekerjaan verifikasi, dan penyusunan laporan hasil pemeriksaan. Independensi ini mencakup tiga dimensi, yaitu independensi penyusunan progran, independensi investigatif, dan independensi pelaporan.

 

4.      Independensi profesi (profession independence)

 

            Independensi profesi berhubungan dengan kesan masyarakat terhadap profesi akuntan publik.

 

            Profesi akuntan di dalam masyarakat memiliki peranan yang sangat penting dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib dengan menilai kewajaran dari laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Ketergantungan antara akuntan dengan publik menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik.

 

            Dalam kode etik diungkapkan, akuntan tidak hanya memiliki tanggung jawab terhadap klien yang membayarnya saja, akan tetapi memiliki tanggung jawab juga terhadap publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani secara keseluruhan. Publik akan mengharapkan akuntan untuk memenuhi tanggung jawabnya dengan integritas, obyektifitas, keseksamaan profesionalisme, dan kepentingan untuk melayani publik. Para akuntan diharapkan memberikan jasa yang berkualitas, mengenakan jasa imbalan yang pantas, serta menawarkan berbagai jasa dengan tingkat profesionalisme yang tinggi. Atas kepercayaan publik yang diberikan inilah seorang akuntan harus secara terus-menerus menunjukkan dedikasinya untuk mencapai profesionalisme yang tinggi.

 

            Akuntan publik yang independen dalam memberikan laporan penilaian mengenai laporan keuangan perusahaan memandang bahwa tanggung jawab kepada publik itu melampaui hubungan antara auditor dengan kliennya. Akuntan publik yang independen memiliki fungsi yang berbeda, tidak hanya patuh terhadap para kreditur dan pemegang saham saja, akan tetapi berfungsi sebagai ”a public watchdog function”. Dalam menjalankan fungsi tersebut seorang akuntan harus mempertahankan independensinya secara keseluruhan di setiap waktu dan memenuhi kesetiaan terhadap kepentingan publik. Hal ini membuat konflik kepentingan antara klien dan publik mengenai konfil loyalitas auditor.

 

            The Auditing Practice Committee, yang merupakan cikal bakal dari Auditing Practices Board, ditahun 1980, memberikan ringkasan mengenai tanggung jawab auditor, yaitu :

 

1. Perencanaan, Pengendalian dan Pencatatan. Auditor perlu merencanakan, mengendalikan dan mencatat pekerjannya.

 

2. Sistem Akuntansi. Auditor harus mengetahui dengan pasti sistem pencatatan dan pemrosesan transaksi dan menilai kecukupannya sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.

 

3. Bukti Audit. Auditor akan memperoleh bukti audit yang relevan dan reliable untuk memberikan kesimpulan rasional.

 

4. Pengendalian Intern. Bila auditor berharap untuk menempatkan kepercayaan pada pengendalian internal, hendaknya memastikan dan mengevaluasi pengendalian itu dan melakukan compliance test.

 

5. Meninjau Ulang Laporan Keuangan yang Relevan. Auditor melaksanakan tinjau ulang laporan keuangan yang relevan seperlunya, dalam hubungannya dengan kesimpulan yang diambil berdasarkan bukti audit lain yang didapat, dan untuk memberi dasar rasional atas pendapat mengenai laporan keuangan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Etika Dalam Auditing

Posted: October 5, 2013 in Uncategorized

ETIKA DALAM AUDITING

Pengertian Etika

Menurut bahasa Yunani Kuno, etika berasal dari kata ethikos yang berarti “timbul dari kebiasaan”. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.

Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika)

Pengertian Auditing

Auditing adalah suatu proses dengan apa seseorang yang mampu dan independent dapat menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti dari keterangan yang terukur dari suatu kesatuan ekonomi dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuaian dari keterangan yang terukur tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Pengertian Etika Auditing

Etika dalam auditing adalah suatu prinsip untuk melakukan proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapaat diukur mengenai suatu entitas ekonomi untuk menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang dimaksud dengan kriteria-kriteria yang dilakukan oleh seorang yang kompeten dan independen.

Kepercayaan Publik

Profesi akuntan memegang peranan yang penting dimasyarakat, di mana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung pada objektifitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung-jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan Publik merupakan kepentingan masyarkat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara.

Kepercayaan masyarakat umum sebagai pengguna jasa audit atas independen sangat penting bagi perkembangan profesi akuntan publik. Kepercayaan masyarakat akan menurun jika terdapat bukti bahwa independensi auditor ternyata berkurang, bahkan kepercayaan masyarakat juga bisa menurun disebabkan oleh keadaan mereka yang berpikiran sehat (reasonable) dianggap dapat mempengaruhi sikap independensi tersebut. Untuk menjadi independen, auditor harus secara intelektual jujur, bebas dari setiap kewajiban terhadap kliennya dan tidak mempunyai suatu kepentingan dengan kliennya baik merupakan manajemen perusahaan atau pemilik perusahaan. Kompetensi dan independensi yang dimiliki oleh auditor dalam penerapannya akan terkait dengan etika. Akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga standar perilaku etis tertinggi mereka kepada organisasi dimana mereka bernaung, profesi mereka, masyarakat dan diri mereka sendiri dimana akuntan mempunyai tanggung jawab menjadi kompeten dan untuk menjaga integritas dan obyektivitas mereka.

Tanggung Jawab Auditor Kepada Publik

Profesi akuntan di dalam masyarakat memiliki peranan yang sangat penting dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib dengan menilai kewajaran dari laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Ketergantungan antara akuntan dengan publik menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik.

Dalam kode etik diungkapkan, akuntan tidak hanya memiliki tanggung jawab terhadap klien yang membayarnya saja, akan tetapi memiliki tanggung jawab juga terhadap publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani secara keseluruhan. Publik akan mengharapkan akuntan untuk memenuhi tanggung jawabnya dengan integritas, obyektifitas, keseksamaan profesionalisme, dan kepentingan untuk melayani publik. Para akuntan diharapkan memberikan jasa yang berkualitas, mengenakan jasa imbalan yang pantas, serta menawarkan berbagai jasa dengan tingkat profesionalisme yang tinggi. Atas kepercayaan publik yang diberikan inilah seorang akuntan harus secara terus-menerus menunjukkan dedikasinya untuk mencapai profesionalisme yang tinggi.

            Justice Buger mengungkapkan bahwa akuntan publik yang independen dalam memberikan laporan penilaian mengenai laporan keuangan perusahaan memandang bahwa tanggung jawab kepada publik itu melampaui hubungan antara auditor dengan kliennya. Akuntan publik yang independen memiliki fungsi yang berbeda, tidak hanya patuh terhadap para kreditur dan pemegang saham saja, akan tetapi berfungsi sebagai ”a public watchdog function”. Dalam menjalankan fungsi tersebut seorang akuntan harus mempertahankan independensinya secara keseluruhan di setiap waktu dan memenuhi kesetiaan terhadap kepentingan publik. Hal ini membuat konflik kepentingan antara klien dan publik mengenai konfil loyalitas auditor.

Hal serupa juga diungkapan oleh Baker dan Hayes, bahwa seorang akuntan publik diharapkan memberikan pelayanan yang profesional dengan cara yang berbeda untuk mendapatkan keuntungan dari contractual arragment antara akuntan publik dan klien.

Ketika auditor menerima penugasan audit terhadap sebuah perusahaan, hal ini membuat konsequensi terhadap auditor untuk bertanggung jawab kepada publik. Penugasan untuk melaporkan kepada publik mengenai kewajaran dalam gambaran laporan keuangan dan pengoperasian perusahaan untuk waktu tertentu memberikan ”fiduciary responsibility” kepada auditor untuk melindungi kepentingan publik dan sikap independen dari klien yang digunakan sebagai dasar dalam menjaga kepercayaan dari publik.

Tanggung Jawab Dasar Auditor

            The Auditing Practice Committee, yang merupakan cikal bakal dari Auditing Practices Board, ditahun 1980, memberikan ringkasan mengenai tanggung jawab auditor, yaitu :

1. Perencanaan, Pengendalian dan Pencatatan. Auditor perlu merencanakan, mengendalikan dan mencatat pekerjannya.

2. Sistem Akuntansi. Auditor harus mengetahui dengan pasti sistem pencatatan dan pemrosesan transaksi dan menilai kecukupannya sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.

3. Bukti Audit. Auditor akan memperoleh bukti audit yang relevan dan reliable untuk memberikan kesimpulan rasional.

4. Pengendalian Intern. Bila auditor berharap untuk menempatkan kepercayaan pada pengendalian internal, hendaknya memastikan dan mengevaluasi pengendalian itu dan melakukan compliance test.

5. Meninjau Ulang Laporan Keuangan yang Relevan. Auditor melaksanakan tinjau ulang laporan keuangan yang relevan seperlunya, dalam hubungannya dengan kesimpulan yang diambil berdasarkan bukti audit lain yang didapat, dan untuk memberi dasar rasional atas pendapat mengenai laporan keuangan.

Independensi Audit

Pengertian Independensi Akuntan Publik

Independensi berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh orang lain, tidak tergantung pada orang lain. Independensi dapat juga diartikan adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang obyektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya.

Dalam melaksanakan proses audit, akuntan publik memperoleh kepercayaan dari klien dan para pemakai laporan keuangan untuk membuktikan kewajaran laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh klien. Oleh karena itu, dalam memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang diperiksa, auditor harus bersikap independen terhadap kepentingan klien, para pemakai laporan keuangan, maupun terhadap kepentingan akuntan publik itu sendiri.

Penilaian masyarakat atas independensi auditor independen bukan pada diri auditor secara keseluruhan. Oleh karena itu, apabila seorang auditor independen atau suatu Kantor Akuntan Publik lalai atau gagal mempertahankan sikap independensinya, maka kemungkinan besar anggapan masyarakat bahwa semua akuntan publik tidak independen. Kecurigaan tersebut dapat berakibat berkurang atau hilangnya kredibilitas masyarakat terhadap jasa audit profesi auditor independen.

Supriyono (1988) membuat kesimpulan mengenai pentingnya independensi akuntan publik sebagai berikut :

1)      Independensi merupakan syarat yang sangat penting bagi profesi akuntan publik untuk memulai kewajaran informasi yang disajikan oleh manajemen kepada pemakai informasi.

2)      Independensi diperlukan oleh akuntan publik untuk memperoleh kepercayaan dari klien dan masyarakaat, khususnya para pemakai laporan keuangan.

3)      Independensi diperoleh agar dapat menambah kredibilitas laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen.

4)      Jika akuntan publik tidak independen maka pendapat yang dia berikan tidak mempunyai arti atau tidak mempunyai nilai.

5)      Independensi merupakan martabat penting akuntan publik yang secara berkesinambungan perlu dipertahankan.

Oleh karena itu, dalam menjalankan tugas auditnya, seorang auditor tidak hanya dituntut untuk memiliki keahlian saja, tetapi juga dituntut untuk bersikap independen. Walaupun seorang auditor mempunyai keahlian tinggi, tetapi dia tidak independen, maka pengguna laporan keuangan tidak yakin bahwa informasi yang disajikan itu kredibel.

Independensi secara esensial merupakan sikap pikiran seseorang yang dicirikan oleh pendekatan integritas dan obyektivitas tugas profesionalnya. Hal ini senada dengan America Institute of Certified Public Accountant (AICPA) yang menyatakan bahwa independensi adalah suatu kemampuan untuk bertindak berdasarkan integritas dan objektivitas. Meskipun integritas dan objektivitas tidak dapat diukur dengan pasti, tetapi keduanya merupakan hal yang mendasar bagi profesi akuntan publik. Integritas merupakan prinsip moral yang tidak memihak, jujur, memandang dan mengemukakan fakta seperti apa adanya.

Di lain pihak, objektivitas merupakan sikap tidak memihak dalam mempertimbangkan fakta, kepentingan pribadi tidak terdapat dalam fakta yang dihadapi. Selain itu AICPA juga memberikan prinsip-prinsip berikut sebagai panduan yang berkaitan dengan independensi, yaitu sebagai berikut.

1)      Auditor dan perusahaan tidak boleh tergantung dalam hal keuangan terhadap klien.

2)      Auditor dan perusahaan seharusnya tidak terlibat dalam konflik kepentingan yang akan mengangggu obyektivitas mereka berkenaan dengan cara-cara yang mempengaruhi laporan keuangan.

3)      Auditor dan perusahaan seharusnya tidak memiliki hubungan dengan klien yang akan menganggu obyektivitasnya auditor.

Dalam aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik disebutkan bahwa dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap mental independen di dalam memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen tersebut harus meliputi independen dalam fakta (in fact) maupun dalam penampilan (in appearance).

Carey dalam Mautz mendefinisikan independensi akuntan publik dari segi integritas dan hubungannya dengan pendapat akuntan atas laporan keuangan.Independensi meliput i:

1.      Kepercayaan terhadap diri sendiri yang terdapat pada beberapa orang profesional. Hal ini merupakan bagian integritas profesional.

2.      Merupakan istilah penting yang mempunyai arti khusus dalam hubungannya dengan pendapat akuntan publik atas laporan keuangan. Independensi berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain. Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang obyektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya.

Independensi akuntan publik merupakan dasar utama kepercayaan masyarakat pada profesi akuntan publik dan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk menilai mutu jasa audit. Independensi akuntan publik mencakup dua aspek, yaitu :

1.      Independensi sikap mental

Independensi sikap mental berarti adanya kejujuran di dalam diri akuntan dalam mempertimbangkan fakta-fakta dan adanya pertimbangan yang obyektif tidak memihak di dalam diri akuntan dalam menyatakan pendapatnya.

2.      Independensi penampilan.

Independensi penampilan berarti adanya kesan masyarakat bahwa akuntan publik bertindak independen sehingga akuntan publik harus menghindari faktor-faktor yang dapat mengakibatkan masyarakat meragukan kebebasannya. Independensi penampilan berhubungan dengan persepsi masyarakat terhadap independensi akuntan publik.

3.      Independensi praktisi (practitioner independence)

Selain independensi sikap mental dan independensi penampilan, Mautz mengemukakan bahwa independensi akuntan publik juga meliputi independensi praktisi (practitioner independence) dan independensi profesi (profession independence). Independensi praktisi berhubungan dengan kemampuan praktisi secara individual untuk mempertahankan sikap yang wajar atau tidak memihak dalam perencanaan program, pelaksanaan pekerjaan verifikasi, dan penyusunan laporan hasil pemeriksaan. Independensi ini mencakup tiga dimensi, yaitu independensi penyusunan progran, independensi investigatif, dan independensi pelaporan.

4.      Independensi profesi (profession independence)

Independensi profesi berhubungan dengan kesan masyarakat terhadap profesi akuntan publik.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Independensi Auditor

Tidak dapat dipungkiri bahwa klien berusaha agar laporan keuangan yang dibuat oleh klien mendapatkan opini yang baik oleh auditor. Banyak cara dilakukan agar auditor tidak menemukan kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan bahkan yang lebih parah lagi adalah kecurangan-kecurangan yang dilakukan tidak dapat dideteksi oleh auditor.

Independensi akuntan publik dapat terpengaruh jika akuntan publik mempunyai kepentingan keuangan atau mempunyai hubungan usaha dengan klien yang diaudit. Menurut Lanvin (1976) dan Supriyono (1988) independensi auditor dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

1.      Ikatan keuangan dan usaha dengan klien

2.      Jasa-jasa lain selain jasa audit yang diberikan klien

3.      Lamanya hubungan kantor akuntan publik dengan klien

Sedangkan menurut Shockley (1981) dan Supriyono (1988) independensi akuntan publik dipengaruhi oleh faktor :

1.      Persaingan antar akuntan publik

2.      Pemberian jasa konsultasi manajemen kepada klien

3.      Ukuran KAP

4.      Lamanya hubungan antara KAP dengan klien

Dari faktor–faktor yang mempengaruhi independensi tersebut di atas bahwa independensi dapat dipengaruhi oleh ikatan keuangan dan usaha dengan klien, jasa-jasa lain yang diberikan auditor selain audit, persaingan antar KAP dan ukuran KAP. Seluruh faktor yang mempengaruhi independensi akuntan publik tersebut adalah ditinjau dari independensi dalam penampilan.

Integritas dan Objektivitas

            Kode etik Akuntan Indonesia pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa “Setiap anggota harus mempertahankan integritas dan objektifitas dalam melaksanakan tugasnya”. Secara lebih khusus untuk profesi akuntan publik, Kode Etik Akuntan Indonesia pasal 6 ayat 1 menyebutkan bahwa seorang akuntan publik harus mempertahankan sikap independen. Ia harus bebas dari semua kepentingan yang bisa dipandang tidak sesuai dengan integritas maupun objektivitasnya, tanpa tergantung efek sebenarnya dari kepentingan itu.

Selanjutnya dinyatakan dalam Peraturan No. 1 bahwa setiap anggota harus mempertahankan integritas dan objektivitas dalam melakukan tugasnya. Dengan mempertahankan integritas ia akan bertindak jujur, tegas, tanpa pretensi. Dengan mempertahankan objektivitas ia akan bertindak adil, tanpa dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu atau kepentingan pribadi.

Objektivitas berarti tidak memihak dalam melaksanakan semua jasa. Sebagai contoh, asumsikan seorang auditor yakin bahwa piutang usaha mungkin tak tertagih, tetapi kemudian menerima pendapat manajemen tanpa mengevaluasi kolektibilitas secara independen. Auditor telah mendelegasikan pertimbangannya dan karenanya kehilangan objektivitas.

Misalkan seorang akuntan publik sedang menyiapkan SPT untuk sebuah klien, dan sebagai penasehat klien, menganjurkan klien itu untuk mengadakan pengurangan pada SPT nya yang menurutnya sah, dengan sejumlah pendukung tetapi tidak lengkap. Ini bukan merupakan pelanggaran baik atas objektivitas ataupun integritas karena dapat diterima seorang akuntan publik menjadi penasehat klien untuk perpajakan dan jasa manajemen. Jika akuntan publik ini menganjurkan klien untuk mengadakan pengurangan tanpa pendukung sama sekali, tetapi hanya karena sedikit kemungkinannya akan diketahui oleh kantor inspeksi pajak, maka berarti telah terjadi pelanggaran. Pelanggaran itu adalah salah pernyataan atas fakta sehingga integritas akuntan publik itu ternoda.

Bebas dari pertentangan kepentingan berarti tidak adanya hubungan yang dapat mengganggu objektivitas dan integritas. Misalnya, tidak layak bagi auditor, yang juga seorang pengacara, untuk membela klien dalam perkara pengadilan. Pengacara adalah pembela klien, sedangkan auditor harus bersikap tidak memihak.

Di Amerika Serikat terdapat aturan-aturan perilaku bagi anggota AICPA (American Institute of Certified Public Accountants) yang berkaitan dengan standar teknis, yaitu Peraturan 201 sampai dengan 203.

  1. Peraturan 201- Standar Umum

Setiap anggota harus menaati standar-standar berikut dan setiap interpretasinya yang dibuat oleh lembaga-lembaga yang ditunjuk oleh Dewan.

A. Kompetensi profesional. Hanya melaksanakan jasa-jasa profesional yang dirasa mampu diselesaikan oleh pegawai atau kantor akuntan publiknya dengan kompetensi profesional.

B. Kemahiran profesional. Mempergunakan kemahiran profesi dengan seksama dalam melaksanakan jasa profesional.

C. Perencanaan dan pengawasan. Merencanakan dengan cermat dan mengawasi pelaksanaan jasa profesional.

D. Data relevan yang mencukupi. Mendapatkan data relevan yang mencukupi guna mendapatkan dasar yang layak untuk membuat kesimpulan atau memberi rekomendasi dalam kaitan dengan jasa profesional yang dilakukan.

  1. Peraturan 202 – Ketaatan pada Standar

Seorang anggota yang melaksanakan audit, review, kompilasi, bantuan manajemen, perpajakan atau jasa profesional lainnya harus taat pada standar yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga yang ditetapkan oleh Dewan.

 

  1. Peraturan 203 – Prinsip Akuntansi

Seorang anggota tidak dibenarkan (1) menyatakan pendapat atau menyetujui bahwa laporan keuangan dan data keuangan lain dari satuan usaha yang diauditnya disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau (2) menyatakan bahwa dia tidak mengetahui setiap modifikasi yang material yang telah dilakukan pada setiap laporan dan data dalam rangka memenuhi prinsip-prinsip akuntan yang berlaku umum, jika laporan atau data demikian menyimpang dari prinsip akuntansi yang ditetapkan oleh badan perumus yang ditunjuk oleh Dewan untuk menyusun prinsip yang mempunnyai dampak material terhadap keseluruhan laporan atau data. Akan tetapi, jika dia mampu menunjukkan bahwa dalam keadaan tersebut terdapat penyimpangan atas isi laporan atau data, yang dapat menyebabkan laporan keuangan tersebut dapat menyesatkan, dia harus menjelaskan di dalam laporannya mengenai penyimpangan tersebut, akibat yang akan menyertainya, dan sepanjang dianggap praktis, dan alasan-alasan mengapa terjadinya pernyataan yang menyesatkan jika tetap berpegang pada prinsip yang berlaku.

Di Indonesia terdapat aturan mengenai Kecakapan Profesional, pasal 2 dan Pasal 3 yang berbunyi sebagai berikut:

(1) (a) Seorang anggota harus melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar teknis dan profesional yang relevan.

(b) Jika seorang anggota memeprkerjakan staf dan ahli lainnya untuk pelaksanaan tugas profesionalnya, ia harus menjelaskan kepada mereka, keterikatan akuntan pada kode etik, dan ia tetap bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut secara keseluruhan. Ia juga berkewajiban untuk bertindak sesuai dengan kode etik, jika ia memilih ahli lain untuk memberi saran atau bila merekomendasikan ahli alin itu kepada kliennya.

(2)      Setiap anggota harus meningkatkan kecakapan profesionalnya, agar mampu memberikan manfaat optimum dalam pelaksanaan tugasnya.

(3)     Setiap anggota harus menolak setiap penugasan yang tidak akan dapat diselesaikannya

Dalam Pernyataan Etika Profesi No. 2 tentang Kecakapan Etika Profesional dinyatakan:

“Anggota harus memperhatikan standars teknik profesi dan etika berupaya terus untuk meningkatkan kemampuan, kualitas pelayanan dan pelaksanaan tanggung jawab profesional untuk mendapatkan kemampuan anggota yang baik.”

1.      Kecakapan (due care) mengharapkan anggota melaksanakan tanggung jawab profesional dengan kecakapan dan ketekunan. Hal ini memperlihatkan suatu kewajiban dalam pengadaan dan pelayanan yang profesional untuk mendapatkan kemampuan anggota yang memperhatikan kepentingan utama dari setiap pelayanan/jasa yang diadakan dan kosisten dengan tanggung jawab profesi bagi masyarakat.

2.      Kemampuan atau kompetisi didapatkan dari perpaduan pendidikan dan pengalaman. Dimulai dengan penguasaan pendidikan umum bagi penunjukkan sebagai auditor independen. Pemeliharaan kemampuan mengharapkan suatu komitmen untuk mempelajari dan meningkatkan kemampuan profesional. Ini merupakan tanggung jawab anggota. Dalam semua penugasan dan tanggung jawabnya, setiap anggota harus berusaha mencapai tingkat kemampuan yang menjamin bahwa kualitas pelayanan anggota telah sesuai dengan tingkat profesional yang dituntut oleh standar profesi.

3.      Kemampuan adalah suatu pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkat pengertian dan pengetahuan yang dapat memungkinkan anggota memberikan pelayanan dengan cakap dan baik. Hal ini membuat suatu pembatasan terhadap kemampuan anggota. Setiap anggota bertanggung jawab menilai kemampuan mereka, mengevaluasi apakah pendidikan, pengalaman dan pertimabangannya cukup untuk suatu bentuk tanggung jawab yang dimaksudkan.

4.      Semua anggota harus tekun dalam melaksanakan tanggung jawab terhadap klien, pekerjaan dan masyarakat. Ketekunan membuat suatu pelayanan yang tepat dan teliti secara keseluruhan dan memperhatikan standar profesi yang dapat dipakai dan etika.

5.      Kecakapan Profesional meminta anggota merencanakan dan mengawasi dengan cukup aktivitas profesional untuk pertanggungjawaban mereka.

Pernyataan Etika Profesi No. 3: Pengungkapan Informasi Rahasia Klien, menyatakan:

  1. Yang dimaksud dengan dikehendaki oleh standar profesi, hukum atau negara adalah kewajiban anggota dalam mematuhi panggilan sidang atau tuntutan pengadilan. Setiap anggota tidak boleh menghalangi atau menghindari pelaksanaan review dari anggota lainnya yang berwenang atau ditunjuk oleh IAI dan instansi lainnya yang mempunyai otoritas untuk itu.Setiap anggota tidak boleh menghindari atau menghalangi penyelidikan Dewan Pertimbangan Profesi terhadap ketuhanan-ketuhanan yang ada.
  2. Anggota Dewan Pertimbangan Profesi atau Reviewer tidak boleh memanfaatkan atau mengungkapkan informasi klien kacuali atas tuntutan hukum atau pengadilan.
  3. Anggota yang mereview sehubungan dengan pembelian, penjualan atau merger dari seluruh atau bagian sebuah perusahaan harus melakukan pencegahan yang diperlukan (appropiate precautions).

Contoh: membuat Written Confidentially Agreement  (perjanjian tertulis untuk merahasiakan informasi yang diterima).

  1. Auditor boleh mengungkapkan nama-nama pemberi tugas kepada pihak lain tanpa meminta ijin dari pemberi tugas, kecuali bila pengungkapan nama tersebut mengungkapkan rahasia informasi atas pemberi tugas.

Contoh: Pengungkapan nama pemberi tugas yang sedang mengalami kesulitan keuangan.

  1. Anggota yang menjadi auditor independen tidak boleh memberikan inside information kepada pihak lain mengenai pemberi tugas yang go public.
  2. Auditor terdahulu harus bersedia memperlihatkan audit working papers sebelumnya kepada auditor pengganti, berdasarkan permintaan pemberi tugas.
  3. Auditor independen dapat menggunakan jasa tenaga ahli lainnya, namun harus melakukan pencegahan untuk menjamin tidak adanya informasi rahasia pemberi tugas terungkap dalam menggunakan tenaga ahli lainnya tersebut.
  4. Auditor independen yang menarik diri dari penugasannya karena menemukan pelanggaran terhadap undang-undang dan peraturan pemerintah harus memperhatikan aspek hukum atas status dan kewajibannya bial auditor penggantinya ingin mengetahui alasan penarikan diri auditor independen tersebut. Auditor independen tersebut juga dapat menganjurkan pada auditor independen penggantinya untuk meminta ijin kepada pemberi tugas untuk dapat mendiskusikan segala masalah yang ada pada pemberi tugas secara bebas antara auditor independen sebelumnya dengan penggantinya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Artikel Kesehatan Ginjal

Posted: June 27, 2013 in Uncategorized

Kesehatan merupakan kekayaan utama dalam kehidupan, mungkin anda mengatakan uang lah kekayaan utama. Namun pernahkah terlintas dipikiran anda, bahwa dengan tubuh yang tidak sehat akan sulit bagi kita mengerjakan apapun yang kita inginkan. Banyak sekali orang yang ‘berduit’ sekalipun rela menghabiskan uang hingga ratusan juta demi menyembuhkan penyakit yang dideritanya. Mereka menganggap uang bukanlah masalah selama penyakit ditubuhnya dapat disembuhkan.
Terdapat banyak sekali organ ditubuh manusia, sebanyak itu organ di dalam tubuh, sebanyak itu pula lah penyakit yang dapat ditimbulkan olehnya. Diantara sekian banyak organ di dalam tubuh manusia, satu diantaranya adalah ginjal.

Pada tulisan kali ini akan membahas beberapa tips berharga untuk menjaga kesehatan ginjal dan akan dikupas delapan poin penting untuk menjaga kesehatan ginjal.
Tips Menjaga Kesehatan Ginjal Yang Perlu Diketahui
Pola Makan Hidup Sehat
Bila selama ini anda termasuk jarang mengkonsumsi buah – buahan, upayakan untuk memulai kebiasaan ini. Makanan seperti sayur – sayuran, buah – buahan sangat alami dan baik untuk tubuh karena bebas dari zat kimiawi seperti halnya makanan olahan. Bila mengkonsumsi daging, ikan adalah pilihan utama. Anda tak harus berhenti memakan daging bila memang tidak bervegetarian, tetapi usahakan agar memilih daging putih yang tak berlemak diimbangi dengan konsumsi sayur dan buah – buahan.

Konsumsi Makanan Berserat
Makanan berserat sangat baik untuk pencernaan. Dengan pencernaan yang sehat beban yang dikerjakan oleh ginjal menjadi sedikit lebih ringan. Oleh karena itu, mulailah makanan berserat atau yang mengandung probiotik dan prebiotik. Makanan berserat tinggi dapat ditemui pada sayuran hijau, merah dan kuning.
Hentikan Rokok!
Rokok memiliki dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Bukan hanya paru – paru saja, tetapi zat nikotin pada rokok sangat berbahaya terhadap ginjal.
Hentikan Minuman Alkohol!
Selain rokok, alkohol merupakan zat yang membahayakan kesehatan ginjal. Alkohol meningkatkan peredaran dan tekanan darah dalam tubuh secara tidak seimbang dan berlebihan sehingga dapat merusak kerja ginjal. Oleh karena itulah banyak sekali kasus pecandu minuman keras yang berujung pada rusaknya ginjal mereka.
Perbanyak Minum Air Putih
Manfaat minum air putih sangatlah banyak. Air putih juga telah dikenal selama ribuan tahun sebagai terapi penyembuhan terhadap berbagai penyakit. Dengan mengkonsumsi 6 hingga 8 gelas setiap harinya akan menjaga kesehatan ginjal. Dalam ilmu kedokteran menyebutkan, bila air kencing berwarna gelap dan kemerahan, segeralah untuk memperbanyak air putih. Karena fungsi utama air putih adalah membersihkan ginjal. Dengan ginjal yang bersih akan menyehatkan tubuh,
Olahraga Teratur
Dengan berolah raga secara teratur akan menguatkan antibodi dalam tubuh. Gerakan yang ditimbulkan dari kegiatan berolahraga akan memperkuat semua organ sehingga dapat bekerja secara maksimal.
Kurangi Antibiotik
Hindarilah untuk mengkonsumsi zat antibotik, obat penghilang nyeri dsb yang berlebihan. Konsumsi obat kimiawi yang berlebihan dapat melemahkan ginjal anda. Berkonsultasi lah terlebih dahulu dengan dokter mengenai pemakaian obat yang bersangkutan dan hentikan pemakaian bila kondisi tubuh sudah sedikit membaik. Akan lebih baik bila proses penyembuhan dilanjutkan dengan mengkonsumsi vitamin C sebagai penyembuh alami.
Sumber : http://artikelbahasaindonesia.org/artikel-kesehatan/tips-menjaga-kesehatan-ginjal-yang-perlu-diketahui/
The kidneys are important organs in the body as the main role in filtering the toxins that we consume food everyday. It also plays a key role regulate acid-base balance, stimulates the formation of red blood cells, to maintain calcium in the bone and to form the bone marrow. The impaired kidney condition causes the body to lose balance and impair other organs. Damaged kidneys can even shorten the life of the patient is not even a little cause of death. In addition 8 tips to keep your health which already mentioned in the article, there is one more thing that is important to be considered by us, is to eliminate bad habits for urinary incontinence. Sometimes, some people have to urinate, but they hold it for a variety of reasons ranging from not gotten yet to find a place to pee,etc. Many dangers lurk due to the habit of which is to hold urine, it can causes kidney infection.

The TOEFL Test Structure

Posted: May 23, 2013 in Uncategorized

a.       Basic Sentences Stucture

There was no significant difference between the structure of English sentences with Indonesian, where a sentence is built upon  four main components :

Subject (S) + Verb (V) + Complement (C) + Modifier (M)

1.       SUBJECT

  • is the agent of sentence in the active voice
  • is thing/person that performs or responsible for the action of a sentence
  • normally precedes the verb

Example :

  1. I explain how to study English
  2. She listens to my explanation
  3. They didn’t understand that language

2.  VERB

Verb is the action of a sentence

Example :

  1. am learning English (am = auxilary, learning = main verb)
  2. My brother is very clever
  3. She has gone home (has = auxilary, gone = main verb)
  4. have been waiting here (have been = auxilary, waiting = main verb

3. COMPLEMENT

Example :

  • Sarijon bought a cake yesterday

What did Sarijon buy yesterday?  –> a cake.

  • He saw Tony at the movie

Whom did he see at the movie? –> Tony

  • I explain pharmacology to my students

What do I explain to my students? –> pharmacology

4. MODIFIER

Example :

  • John bought a book at a book fair

Where did John buy a book? –> at a book fair

  • She is driving very fast

How is she driving? –> very fast

  • I posted my application yesterday

When do I post my application? –> yesterday

 

b.      Parallel Structure

Parallelism meaning of words used in a network or cluster should have the same grammatical form. When we use words or phrases that are connected by the conjunction in a network, the form should be the same as grammar.

Example :

* Terry likes swimming and to dive. (False – not parallel)

* Terry likes swimming and diving. (True – parallel)

* Terry likes to swim and (to) dive. (True – parallel)

* I’m taking history, math, and chemical. (False – Chemical isn’t a noun)

* I’m taking history, math, and chemistry

 

c.       Comparative Adjectives

When talking about the two objects, we can compare and see the differences as well similarities between the two objects. Maybe it has the same thing on one side and the difference on the other side. To compare the difference between the two objects we use comparative adjectives. Comparison is only using comparative adjectives to compare between two objects only. There are two ways to create a comparative adjectives:

1. Adding the suffix-er (short adjectives)

2. Adding more prefix (long adjectives)

 

Addition of a suffix rule for short adjectives:

– Generally only added adjective-er, for example: older, smaller, richer, etc.

– If the ending-e, just add r, for example: later, nicer, etc..

– If the ending in a consonant-vowel-consonant, the final consonant plus, then plus-er, for example: bigger, hotter, etc.

– If the ending-y, then y changed to i then added er, for example: happier, Earlier, busier, heavier, etc.

For long adjectives, the rule only adds more words only on adjectives, for example: expensive to be more expensive, more beautiful to be beautiful, and so on. Some adjectives have irregular shapes, such as good – better, well (healthy) – better, bad – worse, far – farther / further, etc.

Adjectives with two syllables can use-er or more: quiet – quieter / more quiet, clever – cleverer / more clever, narrow – narrower / more narrow, simple – Simpler / more simple. Comparative adjectives are not only used to compare two different objects, but can also be used to compare the same object that points to itself, and the object is not to say, as one example sentence above: I want to have a more powerful computer.

1.       Adjectives with one syllable

To make the comparative form of an adjective with one syllable, we add-er to the adjective, for example:

  • • slow – slower
  • • fast – faster
  • • tall – taller
  • • short – shorter

To make a comparison of an adjective with one syllable and ends with the letter-e, we simply add-r. example:

  • • nice – nicer
  • • large – larger

If adjectives with one syllable ending with vowels and consonants, then we double the consonant. example:

  • • – big – bigger
  • • hot – hotter

2.       Adjectives with two syllables

If the adjective has two or more syllables, we add the adjective moresebelum. example:

  • • This book is more expensive than that book.
  • • This picture is more beautiful.

However, there are many exceptions to the rule of one / two syllables it. Some words with 2 syllables have properties similar to words that have 1 syllable. example:

  • • This is Easier – True
  • • This is more easy – not really
  • • This is Simpler – True
  • • This is more simple – False

And some adjectives can use both comparative form. example:

– Clever – cleverer – more clever: These are all correct

– Quiet – quieter – more quiet: These are all correct.

No exceptions can be learned through the rules, the best way to learn is to learn it one by one.

 

d.      Conditional Clauses

Conditional (sentence presupposition) explains that an activity contrary to other activities. The most common conditional is Real and Unreal Conditonal Conditonal, sometimes called if-clauses. Real Conditional (often also referred to as Conditional Type I) which describes if in accordance with the facts.Unreal Conditional (often also referred to as Conditional Type II) which describes the supposition that no real or imagined. There is also a 3rd Conditional often called the Conditional Type III, is used as a regret that happened in the past and zero conditionals, used to express something that is definitely true. Note: If the clause “if” is placed at the beginning of a sentence, we must use the “coma”. Conversely, if the clause “if” is behind, then there should be no comma.

Conditional or modality has 3 forms:

1. Future Conditional (Conditional Type 1)

This assumption states that something might happen in the future or now, if the terms / certain conditions are met.

Type 1 Conditional formula:

  • Subject + If + subject + present simple modals (will, can, may, must) V1 (simple form)

example: If have money I will buy a new car

  • Simple If + Subject + … + subject + present simple-present

example: If he has enough time, John usually walks to school.

  • If + Subject + … + command simple present form

example: If you go to the post office, please mail this letter for her.

 

2. Unreal Present (Conditional Type 2)

This assumption states something contrary to what exists or happens now.

+ If + subject + subject + simple past modals (would, could, might) V1 (Simple Form)

example:     If I had time, I would go to the beach with you this weekend

(I do not have time so I could not go)

 

If the conditional type 2 can be removed is by using pattern inversion:

Were + subject + Adj / Noun + capital + subject (would, could, might) + V1

example: Were I John I would not forgive you.

(If only I was the john I will not forgive you, in fact I

not john so I forgive you / I’m not John so I forgive you).

He could hug me, if he were here. (She may hug me, if he’s here). The fact is: he can not hug me, Because, he is not here.

 

3. Unreal Past (Conditional Type 3)

This assumption states something contrary to what has happened (past).

Type 3 Conditional formula:

+ If + Subject + Past Perfect … subject modals (would, could, might) have + V3

example:

1. If we had known that you were there, we would have written you a letter.

(If only we knew you were there, we had sent a letter to you;

which means that we do not send the letter because we do not know you’re there / I did not know that you were there so I did not write you a letter.

e.      Noun Clauses

Noun clause is a clause (ie subject and verb) is used as a noun. Noun clause in the sentence is generally used as a subject and an object sentences.

Noun clause can be preceded by:

  • • Question word or relative pronoun question either single word or phrase:

Single question word (ie when, how, what, ect.).

Question word + determiner / noun / adjective / adverb.

Question word + infinitive.

So the pattern of the noun clause is:

Question word / conjunction / that + subject + verb + …

A. Noun clauses beginning with the words Question

How to Address Questions in’ve discussed about the use of the word good in making the information asked questions and in making embedded questions. Embedded questions are noun clause. In this section are given additional examples to refresh your memory.

1. Single question words.

Example:

1. Where she is now is still unknown.

2. When they arrive is still uncertain.

Noun clause can be placed at the beginning of the sentence (as subject) or as an object. If you want to change the position of the subject noun clause object sentence into a sentence, it is usually necessary pronoun or a slight modification of the word.

The above example becomes:

1. It is still unknown where she is now.

2. Do you know when they arrive?

3. Two Hollywood movies starred by Jennifer Love Hewitt are I know what you did last summer and I still know what you did last summer. Because the title of movies, noun clause what you did last summer does not need to be rotated position.

Note:

a) Clause question preceded by certain words (ie when, Whenever, where) can also function as an adverbial clause.

Example:

1. I was reading a book when the phone rang.

2. I went to where I and my ex-girlfriend had been last weekend.

3. Suddenly I get nausea Whenever I see his face. (Nausea = nausea / vomiting willing).

b). Clause is preceded by the words specific question (ie who, Whom, Whose + noun) can also function as an adjective clause. In this case, the question is actually a relative pronoun. Well, do not be too confused by the term. Important that you understand the pattern / structure of the sentence. But, if you are curious, please read the adjective clauses topic.

Example:

1. I think you Whom Mr. Dodi was looking for. (I guess you (people) who pack Dodi were looking for earlier).

2. Mr. Dodi, who is a teacher, was looking for you at school.

3. Rommy, Whose book was stolen last week, just bought another new book yesterday.

So, how to tell if the noun clause, adverbial clause, or adjective clause? The answer is simple. Noun clause can be replaced by the pronoun it, while the adverbial clause and adjective clause no. Noun clause answers the question what and who / Whom; adverbial clause answering questions when, where, how (including how much, how often, ect), and why. Adjective clause (ie in the form of an adjective clause) describes noun, and relative pronounnya (ie who, that, ect.) In Indonesian means “the”.

2. Question words + ever / soever

Except how, at the end of question words can be added ever or soever Whenever = whensoever, whatever = whatsoever, and so on. Meaning here ever or soever the same, ie only / no, stay combined with a question word in front of him. Meanwhile, how + ever be however (ie adverb or also called a transition word meaning yet / even if it is) is not included in this category.

Example:

1. We will accept whatever you want us to do. (We will accept / do whatever you want us to do).

2. Whoever can melt her feeling is a very lucky guy. (Melt = melt). Be careful: guy (pronounced gae) = men, while gay (read gei) = fag = fag.

3. She has agreed to wherever the man would bring her. (He has agreed to take him wherever he goes). Note: in speaking (informal), preposition (in this case to, etc.) Is usually placed at the end of the sentence. She has agreed wherever the man would bring her to.

3. Question nouns + words

Question words + nouns are often used, among others: what time (time), what day (what day), what time (time), what kind (what kind), what type (what type), Whose + nouns (ie Whose car, Whose book, ect.), and so on.

Example:

1. I can not remember what day we will take the exam.

2. As long as I am faithful, she does not care what type of family I come from. (Faithful = loyal).

3. Do you know what time it is?

4. I do not know Whose car is parked in front of my house.

4. Question adjectives + words

+ Question words are frequently used adjectives such as: how long (how long / long), how far (how much), how old (how old / Age), ect.

Example:

1. Man! She still looks young. Do you know how old she actually is?

2. I am lost. Could you tell me how far it is from here to the post office?

3. What a jerk. He did not even ask how long I had been waiting for him.

5. Question words + determiners.

Determiners + Question words often used is: how many (how many) and how much (how many). Remember: how many followed by plural nouns, whereas how much followed by uncountable nouns.

Example:

1. Is there any correlation between how good he or she is in English and how many books he or she has?

2. How much will improve your English skills is determined by how hard you practice.

6. Question words + adverbs.

+ Question words are frequently used adverbs are: how Often (how often), how many times (how many times) ect.

Example:

1. Often no matter how I practice, my English still sucks. (No matter how many times I practice, my english is bad). Suck (informal verb) = bad / not good; suck another meaning: suck.

2. I do not want my parents to know how many times I have left school early. (Leave school early = absent).

7. Question words + infinitives.

If the question words immediately followed by infinitives, the invinitives implies shouldatau can / could. Note that the subject after question words omitted.

Example:

1. She did not know what to do = She did not know what she should do. (He does not know what he should do).

2. Please tell me how to get the train station from here = Please tell me how I can get the train station from here.

3. We have not Decided when to go to the beach = We have not Decided when we should go to the beach.

4. Mary told us where to find her = Marry told us where we could find her.

B. Noun clauses beginning with Whether / if

Whether can be followed by OR / NOT can not; meaning of the sentence is usually the same although the OR / NOT is not mentioned (it depends on the context of the sentence).

Example:

  1. Whether I am not sure she is coming or not = I am not sure Whether or not she is coming = I am not sure Whether she is coming. (I’m not sure whether he will come or not).
  1. We can not decide Whether we should go out or stay home. = We can not decide Whether to go or (to) stay home. Note, infinitives can also be used after Whether.
  1. Whether I am not sure I should take economics or law after I graduate from high school. (I’m not sure if I should take some Economic Law after graduating from high school or later).

 

C. Noun clauses beginning with that / the fact that

Here, that means that, while the fact that means the fact that. Whereas, that in adjective clauses mean that.

Example:

1. That she has had a PhD degree at the age of 20 surprises a lot of people = It surprises a lot of people that she has had a PhD degree at the age of 20.

2. It is the fact that the world is round = the fact that the world is round is well known.

3. It was obvious that she was very sick = The fact that she was very sick was obvious.

4. It seems that it is going to rain soon.

 

Example Problem:

1. The teacher heard who answered the question. (C)

Analysis:

  • • The first sentence “The teacher heard” is true because the subject teacher and heard verbnya. The second sentence “Who answered the phoned” is also true because who serves as a subject and answered as verbnya. Who at the same time also serves as connetor.
  • • So the above sentence is correct.

 

2. I do not understand it went wrong. (I)

Analysis:

  • • The first sentence “I do not understand” is correct because I do not understand the subject and verb. The second sentence “it went wrong” is wrong because there is no connector at once subject.
  • • correct sentence should be: I do not understand what went wrong.What subject and also serves as a connector, while his went as a verb.

 

3. Of the three movies, I can not decide is the best roomates. (C)

Analysis:

  • • In the first sentence, I can not decide as Subject and as a verb. In the second sentence, roomates as well as the subject and the connector is a verb.

 

4. She did not remember who in her class. (I)

Analysis:

  • • In the first sentence, as She did not remember the subject and the verb. Dikalimat second, who as a connector and also subject but no verbnya,
  • • ayng correct sentence should …………….. who was in her class.

 

5. No one is sure what did it happen in front of the building. (I)

Analysis:

  • • The first sentence is correct because No one is subject and is is a verb, but the second sentence is wrong because there was and it did. Seharusnay did and it deleted and verb “happen” into the past tense “happened”.
  • • So the correct sentence should be: ……. what happened in front of the building.

TOEFL stands for Test of English as a Foreign Language. TOEFL is an international standardized test developed by ETS (Educational Services), based in the United States. TOEFL test objective was to measure the level of English to foreign speakers. They must pass the TOEFL test in order to enter in the 240 universities in the United States and Canada, many campuses in the country which is the English speakers as well accept it. TOEFL certificate can even be accepted until in 150 countries, including Indonesia.
            TOEFL in our country, seems to have become a must-have requirement of the job applicants. Today many agencies that require job applicants at the institution must have a TOEFL test scores, for example a score of 500. For that we have to have a specific strategy in order to penetrate the score. I will describe the learning success tips TOEFL, which can make it easier to conquer the TOEFL test.
TOEFL test is generally divided dalam3 (three) sessions – listening, structure, and reading, and. In this occasion, I will share the TOEFL SUCCESS TIPS that will help us do the TOEFL test properly from preparation to the test. Here are some tips and tricks that will help us in doing the TOEFL test.
1. Find something interesting to read and hear, can be from magazines, journals, recordings or any in English, then practice with the retelling of what you have heard or read, can by speaking or writing. This method is very helpful and understanding of our hearing so that we are familiar with phrases in English.

2. Structure. To deal with this session, the only thing we need to prepare is to enrich our understanding of grammar. Strengthen your instincts about grammar and sentence structure. Usually there is a session at the TOEFL test grammar error checking and filling blank sentence. To overcome this test, practice your writing skills with the use of grammar and word order is good and right. Now, there are many practical books are biased learning grammar used as a reference.

3. Reading. In this section we will learn reading strategies while working on a test as follows:
• Before the test TOEFL, vocabulary with Enrich everyday conversation in English and by doing the above tips.
• When working on reading test, proceeded to read about it first, do not read the text first because it will spend.
• While looking for answers, try to also find the main idea of ​​the text because the main idea will definitely ask when test. Main idea is usually located at the beginning of the paragraph, but can also be located at the end of the paragraph, depending on the type of the paragraph itself.
• After that classify existing ideas in each paragraph for each paragraph brings ideas that branch from the main idea.
• The most important thing when reading test is to try to read the text as quickly as possible to note the things that have been mentioned above.

4. Writing. Actually, this session is not always there. But usually this session appeared in the TOEFL test that meet International Standards. In this test you are usually asked to retell what you have heard from the tapes. This is usually given at the end of the session. The tips in this session with tips on listening test.

5. Tips latter. Relax be hours before the test starts, you do not need to learn before the test. However, make yourself serilex possible so that your mind fresh and ready to Playing the test. Do not try to cheat. Because of time you have is limited. Take advantage of the time you have the best possible.

Listening is the first part of the test, with 50 questions to be done in about 40 minutes. You will hear a recorded voice and answer multiple choice questions. This section consists of:
a. Part A: Short Dialogue
b Part B: Long Conversation
c. Part C: Talks

Part A: Short Dialogue
In this section you will hear two people doing two lines of dialogue, each followed by multiple choice questions. Number of questions is 30 items. Here is a trick in doing TOEFL listening.
a. At the time you listen to a short dialogue, focus on the second row (the second person). In general, there is an answer to what is said by the second.
b. Keep in mind that the correct answer is a re-statement with a different editor.
c. If you can not understand the dialogue perfectly, you still have the possibility to answer your correctly. If do not understand at all what is heard, choose the answer that sounds most different. So do not choose an answer because it sounded much impression with what you hear.
d. When finished answering a number, look at the answer choices for the next number. This will make you better prepared. You were given only 12 seconds for each question.
e. There must be no blank answers. Wrong answer will not reduce the score.

Part B: Long Conversation
     In this section you will hear two longer conversations. One part of the conversation was followed by several questions.

Here’s the trick working on the listening part B.
a. If you possessed time preview option to guess the topic and answer questions.
b. Note / listen to conversations in the beginning because it contains topics. Topics often in ask.
c. When you listen, read also the answer choices in the book at the same time. This is because the answers are arranged in sequence.
d. The correct answer usually has the same sound.
e. There must be no blank answers even if you do not know the correct answer.
f. Use the remaining time to look at the answer choices for the next number.

Part C: Talk
    ‘Talk’ in Indonesian can be interpreted monologue. You will hear three long monologues, each of which was followed a few ques. ‘Talk’ example is speech, radio broadcasts, lectures, speeches, etc.. The trick to doing the same as part C of tricks to work part B.

Car Free Day

Car Free Day (CFD) yang diterjemahkan dengan bahasa Indonesia ‘Hari Bebas Kendaraan Bermotor’ merupakan salah satu ciri khas DKI Jakartasetiap hari minggu saya mengikuti kegiatan tersebut. Kebetulan,  pagi hingga siang ini saya ada kegiatan di Musium Nasional, Jakarta dan menuju ke tempat tersebut saya pergi di pagi hari dengan Bersepeda. Dengan demikian, saya pun sempat menyaksikan suasana CFD di Jakarta

CFD diselenggarakan setiap Minggu kedua dan Minggu terakhir setiap bulannya selama tahun 2012. Pelaksanaannya diadakan  di Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selain itu, penerapannya juga diberlakukan di sejumlah kawasan di masing-masing wilayah administrasi Ibu Kota.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menaiki sepeda “low rider” milik salah seorang komunitas sepeda yang tengah mengikuti car free day di area Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (25/11/2012) pagi.

Berawal dari perbincangan di grup whatsapp dengan teman-teman, katanya malam tahun baru jokowi akan mengadakan Car Free Night Tahun Baru 2013, yang biasanya tuh Car Free Day berlangsung di pagi hari, naaahhh ini di malam hari. Konon acara ini sudah dipersiapkan secara matang dan bakalan di uji coba sebelum hari H. Kalo yang aku baca dari berbagai sumber, Car Free Night di malam tahun baru 2013, Polda Metro Jaya akan menutup ruas jalan sepanjang kurang lebih 7km dari Monas hingga bundaran.

Car Free Night Berlaku mulai hari senin tanggal 31 Desember 2012 pukul 16.00 dan ditutup total pada pukul 20.00 sampai pukul 02.00 setelah pergantian tahun. Pengendara dipersilakan parkir di tempat yang ditentukan seperti Masjid Istiqlal, Lapangan IRTI Monas dan Gelora Bung Karno serta Parkir Timur Senayan.

“Dari hasil rapat tadi, Gubernur mau memberi kado ke masyarakat Jakarta pada saat malam tahun baru dengan menyelenggarakan hiburan dengan 16 panggung yang tersebar,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Arie Budhiman, di Balaikota Jakarta, Jumat (28/12/2012). 

 

Panggung-panggung tersebut akan menyajikan banyak hiburan yang diperkirakan dapat menarik perhatian warga Jakarta. 

“Kontennya macam-macam, ada musik, mulai dari keroncong, pop, jazz, bahkan ada musik melayu, gambus. Terus nanti ada yang menarik nih wayang kulit Betawi di salah satu panggung itu,”

Jakarta Night Festival ini, kata Arie, tidak terlalu memakan biaya yang banyak dan tidak ada anggaran khusus untuk hal tersebut. Sebab, ada partisipasi dari sponsor dan komunitas. 

“Kan kita hiburan rakyat saja. Pada prinsipnya, Gubernur ingin ada sesuatu yang baru di Jakarta dan juga event ini bisa jadi event reguler yang semakin baik nanti dengan persiapan yang sudah jelas,”

Mungkin tujuannya untuk mengurangi kemacetan yang terjadi setiap tahun baru kali ya serta memberi hiburan di moment pergantian tahun. Dan katanya juga sepanjang jalur Car Free Night akan dibangun beberapa panggung yang menampilkan berbagai pertunjukan hiburan.

“Gubernur bilang harus beda, Jakarta harus beda. Pokoknya ada surprise happening art waktu countdown. Tahun ini dahsyatlah,”

 

Sumber : http://ideguenews.blogspot.com/2012/12/car-free-night-kado-jokowi-untuk-warga.html

http://megapolitan.kompas.com/read/2012/02/24/10172487/Jadwal.Car.Free.Day.Sepanjang.2012).